5 Kesalahan Studi Kasus PPG Strategi Pembelajaran yang Bikin Skor PPG Kamu Anjlok

RUANGBICARA.co.id – Pertama-tama, penting untuk diketahui bahwa dalam ujian PPG 2025, sistem secara otomatis menentukan studi kasus yang harus dijawab peserta. Artinya, peserta tidak bisa lagi memilih sendiri konteks studi kasus yang ingin dikerjakan.

Oleh karena itu, para guru harus mempersiapkan diri dengan mempelajari empat konteks studi kasus utama, yaitu: media pembelajaran, LKPD, strategi pembelajaran, dan penilaian.

Berikut ini 5 kesalahan yang dirangkum dari pelbagai sumber:

BACA JUGA: Lebih dari 46 Ribu Guru PAI Akan Ikuti PPG Angkatan II Tahun Ini

Kesalahan 1

Selanjutnya, salah satu kesalahan paling umum dalam konteks strategi pembelajaran adalah terlalu bergantung pada metode ceramah. Guru cenderung menjadi pusat aktivitas kelas, sementara siswa hanya pasif mendengarkan.

Padahal, kurikulum merdeka menuntut pembelajaran aktif dan kolaboratif. Jika strategi yang dipilih tidak variatif dan tidak sesuai karakteristik siswa, maka potensi belajar peserta didik akan terhambat.

Kesalahan 2

Kemudian, kesalahan lain yang sering terjadi adalah kurangnya penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Guru tidak menyesuaikan strategi pembelajaran dengan kemampuan siswa yang beragam.

Akibatnya, siswa dengan kemampuan rendah tertinggal, sementara yang berkemampuan tinggi tidak mendapatkan tantangan yang cukup. Hal ini menimbulkan kesenjangan hasil belajar di kelas.

Kesalahan 3

Selain itu, strategi pembelajaran yang tidak sesuai dengan tingkat kompleksitas materi juga dapat mengganggu proses belajar. Misalnya, menggunakan strategi ceramah untuk materi yang membutuhkan eksplorasi aktif seperti IPA atau IPS.

Dalam hal ini, guru perlu menyesuaikan metode dengan jenis materi, seperti menggunakan simulasi, eksperimen, atau diskusi kelompok saat membahas topik-topik tertentu agar siswa lebih terlibat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *