Begini Klarifikasi Keluarga Agus Salim Soal Donasi 1,5 M yang Diduga Disalahgunakan

Jakarta – Keluarga Agus Salim, korban penyiraman air keras, memberikan klarifikasi terkait isu donasi sebesar Rp1,5 miliar yang diterimanya.

Klarifikasi ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana tersebut, terutama setelah adanya dugaan penyalahgunaan oleh pihak-pihak tertentu.

Donasi tersebut diterima oleh Agus untuk proses pengobatan matanya setelah insiden yang mengubah hidupnya. Penerimaan dana ini diawasi oleh pihak yayasan yang diwakili oleh Pratiwi Noviyanthi, atau Novi.

BACA JUGA: Donasi 1,5 Miliar Agus Salim Akhirnya di Take Over ke Rekening Yayasan Milik Pratiwi Noviyanthi

Novi mengungkapkan kekecewaannya terhadap Elmi, istri Agus, yang dituduh telah menilap uang donasi sebesar Rp500 juta. Ia merasa dibohongi karena Elmi tidak menginformasikan bahwa total dana yang terkumpul mencapai Rp1,5 miliar.

“Terakhir, aku dapat info dari Mbak Wulan saat aku ada acara dengan timku. Dia bilang ada kemungkinan satu mata bisa dioperasi untuk membantu penglihatan. Aku ingat papaku pernah dioperasi mata karena terkena peluru airsoft gun. Aku percaya keajaiban Allah, jadi aku tetap optimis untuk berjuang. Namun, aku tidak tahu jika kedua matanya divonis tidak bisa melihat. Komunikasiku dengan Mbak Wulan terbatas, dan dia menyebut Mas Agus mengalami depresi,” ungkap Novi dalam podcast di YouTube Denny Sumargo, dikutip Rabu (16/10/2024).

Proses Penerimaan dan Penggunaan Dana

Novi menjelaskan bahwa pada tanggal 3 lalu, saat podcast kedua, Agus masih menggunakan BPJS untuk pengobatan, tetapi pelayanan yang diterima tidak maksimal. Bahkan, ada insiden di mana Agus berargumen dengan suster terkait perawatan yang ia terima.

“Kami memperjuangkan haknya dengan menggunakan pengacara dan mengirimkan surat terbuka. Ini bentuk kepedulian kami terhadap donasi yang masuk untuk Mas Agus,” lanjutnya.

Sayangnya, selama ini, Novi mengaku tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai penggunaan dana donasi tersebut. Ia merasa tidak dilibatkan dalam keputusan terkait pengelolaan dana dan ketika meminta mutasi, ia menemukan transfer ratusan juta ke istri Agus dan 50 juta ke kakaknya.

“Ketika aku meminta mutasi, ada transfer ratusan juta lima kali ke istri Mas Agus, serta 50 juta ke kakaknya. Katanya, ATM Mas Agus rusak, jadi transfernya dipecah. Saat pertemuan di rumahku untuk klarifikasi, semua uang masih utuh dan belum digunakan. Namun, aku kaget ketika mendengar bahwa 100 juta dipakai untuk utang bayar rumah Wawa, yang di luar pengobatan,” terang Novi.

Tanggapan Agus Salim

Agus Salim sendiri mengonfirmasi bahwa tidak ada perjanjian formal terkait penggunaan dana tersebut.

“Kami tidak diberitahu tentang bagaimana dana tersebut dikelola,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *