Kisah Tragis Abi Kusno Nachran: Jurnalis Pemberani yang Menantang Teror

RUANGBICARA.co.id – Abi Kusno Nachran, seorang jurnalis kelahiran Pangkalan Bun pada tahun 1941, dikenal sebagai sosok pemberani yang melawan kejahatan lingkungan di Kalimantan.

Di tengah lebatnya hutan Borneo, ia mengungkap praktik penebangan liar dan perdagangan kayu ilegal yang merusak alam. Melalui investigasi tajam, ia menantang para pelaku kejahatan tersebut, meskipun harus membayar harga yang sangat mahal.

BACA JUGA: Naik Ranjang Episode 194: Rencana Jahat Menjebak Tyas, Kisah Semakin Menegangkan

Sejak awal kariernya, Abi Kusno tidak ragu untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam merusak lingkungan. Dengan pena sebagai senjata, ia berhasil mengungkap nama-nama besar di balik praktik ilegal yang merajalela di Kalimantan.

Keberanian inilah yang kemudian menjadikannya target teror oleh para pelaku kejahatan lingkungan yang merasa terancam oleh pemberitaan Abi Kusno.

Pada tahun 2001, puncak teror terhadap Abi Kusno terjadi. Sekelompok orang tak dikenal menyerangnya dengan brutal, melukai tubuhnya dengan 17 tusukan.

Meskipun tubuhnya hampir hancur, dengan empat jarinya hilang dan membutuhkan 350 jahitan serta 29 kantong darah untuk menyelamatkan hidupnya, Abi Kusno tetap teguh dalam keberaniannya. Rekan sejawatnya, sang editor, juga menjadi korban dalam serangan tersebut.

Meski mengalami luka parah, Abi Kusno tidak mundur. Ia tetap menyebutkan nama-nama besar yang terlibat dalam penganiayaannya, termasuk seorang anggota MPR yang diduga terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *