Evolusi Bahasa Gaul di Kalangan Gen Z hingga Dampaknya pada Komunikasi Formal

RUANGBICARA.co.id – Dalam beberapa tahun terakhir, bahasa gaul telah mengalami transformasi besar, terutama di kalangan Gen Z, generasi yang tumbuh di tengah era digital.

Dengan kehadiran media sosial, meme, dan budaya pop, istilah-istilah baru muncul hampir setiap hari. Bahasa ini tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga simbol identitas generasi muda, mencerminkan cara mereka memandang dunia yang serba cepat dan penuh inovasi.

BACA JUGA: Pentingnya Kemampuan Komunikasi Asertif di Dunia Kerja

Bahasa gaul Gen Z tidak muncul begitu saja. Media sosial seperti TikTok, Twitter, dan Instagram menjadi wadah subur bagi kemunculan istilah-istilah baru. Sebuah video viral atau meme populer sering kali memperkenalkan kata-kata yang dengan cepat diadopsi oleh jutaan orang.

Contohnya, kata-kata seperti “bestie” (teman dekat), “vibes” (suasana), dan “gas” (semangat/ayo) mencerminkan bagaimana kreativitas bahasa dipadukan dengan tren global, yang sebagian besar berasal dari budaya Barat. Namun, Gen Z Indonesia menambahkan sentuhan lokal, menciptakan perpaduan unik antara globalisasi dan budaya lokal.

Selain pengaruh media sosial, globalisasi memudahkan Gen Z menyerap kata-kata asing dari berbagai bahasa. Misalnya, kata “anjay” yang awalnya hanya candaan, kini telah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *