Kluivert Akan Sajikan Menu Baru Jelang Buka Puasa

Momen yang ditunggu akhirnya datang juga. Momen yang telah ditunggu publik sepak bola Tanah Air pasca dirombaknya staf kepelatihan PSSI.

Publik kebanyakan, pun saya, dihantui rasa penasaran, seperti apa cita rasa yang akan disajikan koki baru asal Belanda Patrick Kluivert (PK), usai mengganti “Chef” asal Korea.

Australia versus Indonesia yang hari ini akan bertanding di Stadion Sydney Football, Australia, (20/3) tentu akan menjadi menu istimewa jelang buka puasa nanti.

Rencananya pertandingan akan digelar pukul 20.00 waktu setempat atau pukul 16.00 WIB. Publik Indonesia bisa menyaksikannya langsung di stasiun televisi RCTI.

Pertanyaannya, seperti apa pertandingan nanti? Akankah Timnas menjungkalkan Australia di kandanganya? Atau sebaliknya, Kangguru justru yang akan menendang pulang Garuda hingga lunglai?

BACA JUGA: Latihan Perdana, Patrick Kluivert Puji Kualitas Skuad Timnas Indonesia

Tentu semuanya masih misteri ilahi. Apa pun bisa terjadi di lapangan nanti. Namun untuk memberikan sedikit gambaran, tentu tidak ada salahnya.

Ekspektasi

Saat ini ekspektasi pecinta sepak bola Tanah Air sudah terlanjur tinggi. Jika biasanya Indonesia selalu menjadi tim underdog kala sua Australia, kini mungkin sebaliknya. Indonesia justru dijagokan.

Apalagi enam pemain kunci Australia seperti Circati (Parma), Matthews (Portsmouth), Soutar (Leicester), Bos (Westerlo), Deng (Yokohama), dan McGree (Middlesbrough) absen karena cedera. Parahnya lagi dari 6 nama tersebut 5 orang adalah pemain belakang.

Hadirnya Pelatih Kepala Timnas Indonesia Patrick Kluivert dan dua asistennya; Alex Pastoor dan Denny Landzaat jadi alasan pertama. Teranyar, bergabungnya pemain berkelas seperti Dean James, Joey Pelupessy, dan Emil Audero, menjadi alasan kedua mengapa harapan publik sepak bola Indonesia semakin meninggi. Seolah kemenangan akan mudah diraih.

Pastinya, Timnas saat ini memiliki banyak pilihan pemain. Ibarat koki, PK memiliki bahan yang bagus dan berkualitas untuk diracik. Namun untuk menghasilkan masakan yang sedap, tak cukup itu saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *