Jakarta – Pakar transportasi Ki Darmaningtyas menilai bahwa arus mudik Lebaran 2025 tidak seramai yang diperkirakan. Ia menyebut persiapan pemerintah terkesan berlebihan karena hanya mengacu pada survei tanpa mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
“Persiapan pemerintah terlalu berlebihan karena hanya mengacu pada hasil survei, tanpa melihat kondisi sosial ekonomi masyarakat dan evaluasi arus mudik sebelumnya,” kata Ki Darmaningtyas, peneliti dari Inisiatif Strategis Transportasi (INSTRAN), dikutip Jumat (4/4/2025).
Berdasarkan data dari PT Jasa Marga, jumlah kendaraan yang melintasi gerbang tol utama dari H-5 hingga H-1 mengalami penurunan. Pada 2024 tercatat 1.045.330 unit kendaraan, sementara tahun ini turun menjadi 1.004.348 unit. Di Pelabuhan Merak, kendaraan roda empat juga turun sebesar 0,1 persen dibanding tahun lalu.
BACA JUGA: Indonesia Siap Jadi Pusat Inovasi Hidrogen Lewat GHES 2025
Meski puncak arus mudik tetap terjadi pada H-3, secara keseluruhan lalu lintas kendaraan lebih sepi. Beberapa daerah tujuan mudik seperti Yogyakarta dan Gunungkidul pun terlihat tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

 
																						




