RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Sosok Prof. Dr. Paiman Raharjo kembali menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi setelah namanya disebut dalam polemik ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang kembali memanas di tengah masyarakat.
Baru-baru ini, politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, menyampaikan pernyataan mengejutkan. Ia mengklaim bahwa timnya telah menemukan titik terang terkait dugaan penerbitan ijazah milik Jokowi yang selama ini dipertanyakan sejumlah pihak.
Lebih lanjut, Beathor menjelaskan bahwa hasil penelusuran yang dilakukan oleh kader PDIP DKI Jakarta mengarah pada satu nama penting, yaitu Paiman Raharjo. Menurutnya, selain dikenal sebagai tokoh pendidikan, Paiman juga tercatat pernah memiliki usaha jasa pengetikan dan fotokopi di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Menariknya, Beathor menyebut bahwa Paiman dikenal cukup dekat dengan Jokowi. Ia bahkan pernah memimpin relawan Sedulur Jokowi. “Dugaan kami, dulu pernah ada pertemuan penting antara mereka di Pasar Pramuka terkait penyusunan dokumen,” ucapnya, dikutip Kamis (26/5/2025).
Lebih lanjut, Beathor menilai bahwa dugaan ini menjadi bagian penting dari investigasi timnya. Ia bahkan mendesak agar aparat penegak hukum menghentikan proses hukum terhadap para aktivis yang dituduh menyebarkan informasi palsu mengenai ijazah Presiden.
Namun demikian, Paiman Raharjo membantah keras semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Ia memang mengakui pernah membuka usaha pengetikan dan fotokopi di Pasar Pramuka sekitar akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam praktik pemalsuan dokumen akademik.
Paiman menambahkan, ia tidak memiliki percetakan dan tidak mengenal siapa pun yang disebut-sebut dalam tuduhan tersebut. “Saya tidak tahu-menahu soal praktik ilegal seperti pemalsuan ijazah. Itu bukan ranah saya,” tegasnya.