RUANGBICARA.co.id – Duka mendalam menyelimuti masyarakat Indonesia usai tragedi pada aksi demo buruh di Pejompongan, Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Dalam insiden tersebut, sebuah mobil rantis atau kendaraan taktis milik Brimob melaju kencang ke arah kerumunan massa. Tragisnya, kendaraan itu menabrak hingga melindas seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan yang lahir pada 2004, sehingga ia meninggal dunia di tempat.
Karena kejadian ini, gelombang duka dan kemarahan masyarakat Indonesia pun pecah. Banyak warga mengutuk keras tindakan oknum Brimob yang bertanggung jawab atas insiden yang merenggut nyawa Affan Kurniawan. Mereka menuntut adanya keadilan serta transparansi dalam proses hukum.
BACA JUGA:Â Pedagang Pasar Desak Pemerintah Libatkan BUMN Atasi Krisis Minyak Goreng
Meski begitu, penting diketahui bahwa kendaraan taktis sejatinya memiliki fungsi utama sebagai alat pengamanan negara. Kendaraan ini digunakan aparat kepolisian untuk menjaga ketertiban umum, terutama saat menghadapi situasi darurat seperti kerusuhan, unjuk rasa, atau ancaman keamanan lainnya.
Dalam sejarahnya, penggunaan kendaraan taktis di Indonesia mulai terlihat pada era 1990-an. Perkembangannya semakin signifikan setelah reformasi 1998, ketika gelombang demonstrasi semakin sering terjadi. Awalnya, Brimob banyak memakai kendaraan lapis baja buatan luar negeri, seperti Barracuda asal Korea Selatan. Namun, seiring kebutuhan taktis yang lebih spesifik, produksi dalam negeri pun mulai berkembang. Kini, beberapa rantis buatan Indonesia seperti Maung Pindad dan Komodo Pindad telah digunakan oleh Brimob.
Selain untuk mengamankan demonstrasi, kendaraan taktis sebenarnya memiliki sejumlah fungsi lain yang sangat penting, antara lain:
1. Perlindungan Personel
Rantis dilapisi baja untuk melindungi petugas dari lemparan batu, molotov, bahkan tembakan.
Hal ini memberikan rasa aman bagi personel saat bertugas di tengah massa yang tidak terkendali.
2. Mobilitas Taktis
Kendaraan taktis dirancang untuk memindahkan pasukan secara cepat dan terorganisir.
Rantis mampu menjangkau berbagai medan, baik jalanan kota maupun area sempit sekitar lokasi kerusuhan.