RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Kompetisi Piala Presiden, yang dikenal sebagai turnamen pra-musim di Indonesia sejak 2015, akan mengalami perubahan besar pada 2026. Kali ini, turnamen tidak lagi digelar sebagai ajang pemanasan untuk klub Liga 1, melainkan akan diselenggarakan pada bulan April 2026.
Menurut Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan gengsi turnamen. Selain itu, langkah ini juga memberikan kesempatan bagi klub-klub tetap kompetitif selama jeda liga.
BACA JUGA: Strategi Jan Olde Riekerink Berbuah Manis, Dewa United Amankan Juara Ketiga Piala Presiden
“Piala Presiden tahun depan akan diikuti seluruh tim, tidak hanya dari Liga 1, tetapi juga dari Liga 3 dan Liga 4,” ujar Erick Thohir setelah rapat Exco PSSI pada Selasa (9/9).
Nantinya, kompetisi ini akan melibatkan total 64 tim dari seluruh Indonesia. Format baru ini dirancang agar turnamen lebih meriah, penuh kejutan, dan menjadi ajang pembuktian bagi tim-tim non-unggulan.
Erick menjelaskan, Liga 4 akan digelar di tingkat kabupaten dan kota, dengan peserta bertanding untuk memperebutkan Piala Bupati. Sedangkan Liga 3 akan berlangsung di tingkat provinsi. Dengan demikian, kompetisi ini mencakup berbagai level sepak bola di Indonesia.
Selain itu, PSSI menekankan pentingnya keterlibatan pemain muda. Menurut Erick, pemain muda akan diwajibkan mengikuti turnamen ini untuk memperkuat fondasi grassroot sepak bola Indonesia. “Untuk tahun depan, mungkin ada berapa persen harus ada pemain muda. Kami sedang review semua, agar kombinasi pemain lokal bisa meningkat,” jelasnya.