RUANGBICARA.co.id – Dalam kehidupan sehari-hari, marah adalah hal yang wajar. Namun, menurut dokter spesialis kejiwaan Lahargo Kembaren, Sp.KJ, amarah yang berlebihan bisa menjadi tanda gangguan kejiwaan jika muncul dengan intensitas yang tidak terkendali.
Dilansir dari tayangan YouTube Hidup Sehat, banyak orang menganggap marah hanyalah reaksi spontan terhadap situasi tertentu. Akan tetapi, ketika amarah datang terlalu sering, berlangsung lama, atau terlalu intens hingga mengganggu hubungan sosial maupun pekerjaan, kondisi ini perlu diwaspadai.
BACA JUGA: Bau Mulut Tak Hilang Meski Sikat Gigi? Waspada, Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius
Dokter Lahargo menjelaskan bahwa pola marah berlebihan bisa menjadi gejala masalah psikologis yang lebih serius, seperti depresi, gangguan bipolar, hingga gangguan kendali impuls. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan emosional, tetapi juga dapat merusak kualitas hidup seseorang secara menyeluruh.
“Marah itu normal dan manusiawi, tapi pada gangguan kejiwaan biasanya orang marah akan lebih sering, berlebihan, bahkan dalam waktu lama,” ujar dokter Lahargo, dikutip dari Hidup Sehat (15/9/2025).
Selain itu, dokter Lahargo menekankan pentingnya mengenali batas antara marah yang normal dan marah yang tidak sehat. Jika seseorang atau orang terdekat sering kehilangan kendali hingga berdampak pada relasi dan pekerjaan, maka sudah saatnya mencari bantuan profesional seperti psikiater atau psikolog.
Konsultasi dengan psikolog atau psikiater bukanlah tanda kelemahan. Sebaliknya, ini adalah langkah bijak untuk memahami diri sekaligus menjaga kesehatan mental. Dengan penanganan yang tepat, amarah bisa dikelola sehingga potensi gangguan jiwa dapat diminimalisir sejak dini.

 
																						




