RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali memeriksa mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina. Pemeriksaan ini dilakukan pada Jumat, 23 Oktober 2025, di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, pemeriksaan terhadap Nicke dilakukan untuk memperkuat alat bukti dan melengkapi pemberkasan perkara.
BACA JUGA: Simon, Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran yang Gantikan Nicke Jadi Direktur Pertamina
“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” ujar Anang dalam keterangan tertulis, Sabtu, (25/10/2025).
Nicke, yang menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina pada periode 2018 hingga 2024, bukan kali pertama dipanggil penyidik. Dalam enam bulan terakhir, ia sudah dua kali diperiksa oleh Kejagung sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang terjadi di lingkungan Pertamina.
Sosok Nicke
Nicke Widyawati dikenal sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di sektor energi Indonesia. Lahir pada 25 Desember 1967, ia meniti karier panjang hingga dipercaya memimpin Pertamina selama dua periode.
Perjalanan akademiknya dimulai dari SMA Negeri 1 Tasikmalaya, sebelum melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), jurusan Teknik Industri, dan lulus pada tahun 1991. Tak berhenti di situ, Nicke menempuh Magister Hukum Bisnis di Universitas Padjadjaran dan meraih gelar S2 pada tahun 2009.
Karier profesional Nicke dimulai sejak usia muda. Saat masih kuliah, ia bekerja di Bank Duta cabang Bandung. Setelah itu, ia berkiprah di PT Rekayasa Industri, dan terlibat dalam sejumlah proyek strategis bersama Pupuk Sriwijaya di Palembang, Lhokseumawe, Cilegon, hingga Malaysia.
Kemudian, Nicke melanjutkan kiprahnya di PT Mega Eltra, BUMN di bidang kelistrikan, hingga dipercaya menjadi Direktur Utama perusahaan tersebut.
Pada tahun 2014, Nicke bergabung dengan PT PLN (Persero) sebagai Direktur Pengadaan Strategis I. Empat tahun kemudian, kariernya terus menanjak setelah ia ditunjuk sebagai Direktur SDM di Pertamina pada 2017.
Namun, tak lama berselang, Nicke dipercaya menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, menggantikan Elia Massa Manik yang dicopot karena kebijakan yang dinilai merugikan sektor migas dalam negeri.






