RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Dalam ajang SEA Games 2025 yang dilaksanakan di Bangkok, Thailand, perolehan medali yang didapatkan kontingen Indonesia telah mencapai total 181 medali. Hingga 16 Desember 2025, Indonesia mengumpulkan 52 medali emas, 65 medali perak, dan 64 medali perunggu.
Dari perolehan medali emas tersebut, terdapat andil dari cabang olahraga skateboard yang berhasil dimenangkan oleh Basral Graito Hutomo pada nomor men’s street. Pertandingan tersebut diselenggarakan pada 14 Desember 2025 di Extreme Sport Park Rajamangala, Bangkok.
BACA JUGA:Â Thiago Silva Tegaskan Ingin Kembali Bermain di Eropa Usai Kontraknya Berakhir di Fluminense pada 2026
Dalam kompetisi ini, Basral mampu meraih medali emas berkat performanya yang stabil dan penuh rasa percaya diri. Ia berhasil mengeksekusi rangkaian trik dengan tingkat kesulitan tinggi serta konsistensi yang mengesankan. Keunggulan teknik dan ketenangan mental membawanya meraih skor tertinggi, mengungguli para pesaing dari negara-negara lain di Asia Tenggara. Hasil tersebut memastikan medali emas menjadi milik Indonesia.
Berkat keberhasilan yang membawa harum nama Indonesia di cabang olahraga tersebut, nama Basral kini ramai disanjung secara positif di lini masa media sosial. Namun, di balik hasil membanggakan ini, perjuangannya menyimpan banyak titik balik dari proses panjang yang tak kenal lelah demi mengharumkan nama bangsa Indonesia. Berikut adalah awal perjalanan karier dan profil lengkap sang atlet tersebut.
Basral Graito Hutomo merupakan atlet skateboard muda Indonesia yang dikenal memiliki teknik matang dan mental bertanding yang kuat. Ia lahir pada 22 Januari 2007 dan mulai menekuni dunia skateboard sejak usia sangat belia. Sejak awal, Basral menunjukkan ketertarikan besar terhadap nomor street skateboard, cabang yang menuntut kreativitas, presisi, serta keberanian dalam mengeksekusi berbagai trik teknis.
Ketertarikan Basral terhadap skateboard bermula dari aktivitas sehari-hari di lingkungan tempat tinggalnya. Ia kerap mengasah kemampuan di area publik dan taman kota, memanfaatkan ruang yang ada untuk berlatih secara mandiri. Seiring waktu, bakatnya mulai terlihat menonjol dan menarik perhatian komunitas skateboard lokal.
Dari perkembangan tersebut, Basral kemudian mengikuti berbagai kejuaraan tingkat daerah dan nasional. Dari kompetisi-kompetisi itu, ia memperoleh pengalaman bertanding sekaligus membentuk karakter disiplin dan mental kompetitif. Proses pembinaan yang dijalaninya berlangsung bertahap, dengan fokus pada penguasaan teknik dasar hingga pengembangan gaya bermain yang khas.
Kemampuan Basral tidak hanya terbukti di tingkat nasional. Ia mulai dipercaya mewakili Indonesia dalam sejumlah kejuaraan internasional. Pengalaman bertanding di luar negeri memberinya kesempatan untuk menghadapi atlet dengan level lebih tinggi, sekaligus memperkaya wawasan dan strategi bermainnya.
Keikutsertaannya dalam ajang internasional menjadi bekal penting dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi besar seperti SEA Games. Setiap turnamen yang diikuti memberikan pelajaran berharga, baik dari kemenangan maupun kekalahan yang dialami.
