Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Lebak November mendatang menjadi pertaruhan harga diri klan politik tertentu.
Bayang-bayang dinasti politik ini semakin kentara yang merujuk pada praktik di mana jabatan politik diwariskan dalam satu keluarga, telah menjadi topik hangat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Lebak.
Fenomena ini menjadi perhatian publik, seperti yang telah dijelaskan oleh Guru Besar IPDN dan Pakar Otonomi Daerah, Prof Djohermansyah Djohan menyebut praktik politik dinasti juga terjadi di elite politik tingkat lokal.
Ketika ada ketua partai atau pemimpin di suatu daerah yang sudah menjabat dua periode, yang mendorong keluarganya seperti istri/anak/menantu/ipar/ponakan untuk meneruskan kepemimpinan.
“Elit kita di tingkat lokal elit, yang menjadi kepala daerah kemudian dia menjadi ketua partai di daerah itu lalu ketika sudah dia dua periode dia ingin kebijakannya itu jangan diubah oleh kepala daerah yang bukan kelompoknya atau saudaranya kerabatnya maka itu juga memicu untuk mendorong istri anak menantu ipar, ponakan,” kata Prof Djohan dalam program talk show ROSI, Kompas TV dikutip Rabu, (26/6/2024).
Ia juga menyebut politik dinasti adalah “musuh” di masa reformasi.
“Ini kan, musuhnya pemerintah orde baru yang kita ganti dengan pemerintahan reformasi kan,” tuturnya.
BACA JUGA: Menakar Dinasti Politik dalam Pilkada 2024
Dinasti Politik di Lebak
Apa yang dikatakan Prof Djohermansyah ini, bukan kebetulan semata. Fenomena ini juga terjadi di Kabupaten Lebak, yang telah lama dikenal dengan pengaruh kuat dari dinasti politik, khususnya keluarga Mulyadi Jayabaya. Jayabaya memulai dominasinya sebagai Bupati selama dua periode, dari 2003 hingga 2013.
“Ya kan lebih suka begitu Jadi bapaknya Bupati lalu kemudian ketika dia istrinya maju atau anaknya maju maka masyarakat yang menjadi patron dari bapaknya itu akan memilih pilihan bapaknya juga,” ujar Djohermansyah saat menjelaskan.
Kekuasaan ini dilanjutkan oleh putrinya, Iti Octavia Jayabaya, yang juga menjabat dua periode sehingga genap dua dekade kekuasaanya bertahan. Kini, di Pilkada Lebak 2024, adik Iti, Hasbi Jayabaya, dipersiapkan sebagai kandidat setelah gagal terpilih kembali ke Senayan dalam Pemilu 2024.