Namun, tantangan masih ada. Infrastruktur pengisian daya yang terbatas dan kekhawatiran masyarakat tentang tempat pengisian daya serta penggantian baterai menjadi kendala utama. “Kita harus memastikan infrastruktur pendukung berkembang secara paralel dengan industrinya,” kata Firdaus. “PLN harus berperan aktif dalam menyediakan stasiun pengisian daya, dan baterai harus mudah diakses.”
Firdaus yakin, dengan semangat dan dedikasi orang-orang di ABKLI, industri kendaraan listrik bisa berkembang lebih cepat. “Kita ingin masyarakat sadar bahwa ketergantungan pada kendaraan berbahan bakar fosil harus segera diakhiri. Masa depan adalah kendaraan listrik, dan kita bertanggung jawab untuk memastikan mereka merasa aman dan nyaman beralih.”
Organisasi ini juga berperan penting dalam menciptakan hubungan harmonis antara industri, masyarakat, dan pembuat regulasi. “Kehadiran tokoh-tokoh masyarakat yang dikenal dan dipercaya akan memperkuat hubungan ini,” tambah Firdaus. “Dengan ABKLI, kita bisa menjadi pemimpin dalam mendorong perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.”