“Satu-satunya dalil maulid yang paling orisinal adalah Abu Lahab. Abu Lahab senang saat Nabi lahir. Itu (Abu Lahab) yang jelas kafir saja setiap hari Senin diringankan siksanya. Kalau orang kafir saja hormat kelahiran Nabi diringankan siksanya, apalagi orang Islam?” ujar Gus Baha, dikutip Kamis (5/9/2024).
Gus Baha menjelaskan bahwa Abu Lahab sangat gembira mendengar kelahiran Nabi Muhammad. Ia membebaskan budaknya, Tsuwaibah, sebagai tanda kegembiraannya.
Menurut beberapa ulama, tindakan ini membuat Allah meringankan siksaan Abu Lahab di neraka setiap hari Senin, hari kelahiran Nabi Muhammad.
Pernyataan Gus Baha menyampaikan pesan penting: jika seorang kafir seperti Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa karena kebahagiaannya saat kelahiran Nabi, umat Islam yang merayakan Maulid Nabi dengan penuh penghormatan tentu mendapatkan pahala lebih besar.
Ini mengingatkan umat Islam untuk selalu menghormati dan mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk cinta dan syukur.
BACA JUGA: Diduga Menistakan Agama, Begini Sosok Wanda Hara yang Bakal Dipolisikan
Jika Abu Lahab saja bisa menunjukkan kebahagiaannya, mengapa kita tidak merayakan kelahiran Rasulullah dengan penuh semangat dan cinta? Perayaan Maulid bukan hanya tradisi, tetapi juga momen untuk memperkuat keimanan dan meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk mendalami ajaran Nabi dan memperbaiki diri sebagai umat yang lebih baik.