Ia juga menyebutkan bahwa pengembangan kebijakan harus didukung dengan kajian yang cermat.
“Kami mendukung segala solusi yang baik bagi bangsa, tetapi keputusan harus berdasarkan kajian mendalam dan data lengkap, bukan sekadar pertimbangan politis,” tambah Hetifah.
Peran Komisi X DPR
Sebagai Ketua Komisi X, Hetifah menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan teknologi nuklir di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa peran komisinya melibatkan koordinasi dengan BRIN, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta LPDP.
“Kami berharap LPDP memberikan dukungan untuk bidang-bidang strategis seperti ini, termasuk peluang belajar dan magang di luar negeri bagi generasi muda. Hal ini penting agar kita mampu mengembangkan teknologi nuklir secara mandiri,” katanya.
Hetifah juga menyinggung perlunya penguatan kebijakan dari hulu ke hilir, termasuk melalui pendidikan.
“Teknologi-teknologi dalam policy kita juga harus lebih jelas ya, dari mulai hulu ke hilir. Bahkan dijelaskan akan ada sekolah unggulan dari mulai di tingkat sekolah menengah tapi nanti, sebenarnya anak-anak ini di hilirnya,” pungkasnya.
BACA JUGA: BRIN Apresiasi Ilmuwan Bidang Penerbangan dan Antariksa, Beri Penghargaan Bergengsi Ini
Dengan kolaborasi antara riset, pendidikan, dan kebijakan yang terintegrasi, Hetifah optimistis bahwa teknologi nuklir dapat menjadi solusi strategis bagi kebutuhan energi dan pembangunan nasional.






