Akar Masalah Penunjukan Direktur Teknik PSSI Sudah Muncul Sejak Era Shin Tae-yong, Ini Kronologi dan Penjelasannya

RUANGBICARA.co.id – Perseteruan antara Indra Sjafri dan Ratu Tisha semakin menjadi sorotan publik. Meskipun konflik ini lebih bersifat struktural dan administratif, bukan personal, namun ketegangan yang terjadi mencerminkan dinamika internal PSSI, terutama soal penunjukan jabatan teknis dan kurangnya komunikasi antar pemangku kepentingan.

Pada 13 Juli 2025, Indra Sjafri memberikan klarifikasi bahwa dirinya hanya menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Teknik PSSI, bukan sebagai pejabat definitif. Pernyataan ini menegaskan pentingnya transparansi dalam pengambilan keputusan di tubuh federasi.

BACA JUGA: Giorgi Mamardashvili Bangga Jadi Pemain Georgia Pertama yang Bela Liverpool

Selain itu, ketegangan ini juga memperkeruh suasana persepakbolaan nasional dan memunculkan banyak spekulasi baru.

Kemungkinan besar, masalah ini dipicu oleh kurangnya komunikasi yang baik antara Indra Sjafri dan Ratu Tisha. Padahal, komunikasi seharusnya menjadi kunci utama dalam menyelesaikan persoalan internal organisasi.

Namun sebelum hubungan keduanya memanas, mereka sempat bekerja sama secara harmonis membangun sistem sepak bola nasional. Berikut ini adalah rekam jejak hubungan profesional mereka.

Awal Kerja Sama

Indra Sjafri dan Ratu Tisha mulai bekerja sama sejak 2013, saat Indra melatih Timnas U-19 dan menggunakan layanan Labbola—platform analisis data olahraga yang dikelola Ratu Tisha.

Selanjutnya, Ratu Tisha menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI hingga April 2020. Ia dikenal sebagai tokoh penting di balik program strategis seperti Elite Pro Academy, kurikulum Filanesia, hingga pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pada masa ini, hubungan kerja keduanya masih berjalan dengan baik.

Ketegangan Muncul

Namun, situasi mulai memanas ketika Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 2020. Ketidaksepahaman internal mulai muncul, terutama mengenai penunjukan Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik.

Shin menyebut bahwa Indra sempat meninggalkan pemusatan latihan di Thailand tanpa izin dan tidak mengakui kesalahan. Meski demikian, Indra tetap diangkat sebagai Direktur Teknik, yang menimbulkan kontroversi karena dianggap tidak transparan.

Pada saat yang sama, Ratu Tisha juga mengundurkan diri dari jabatan Sekjen PSSI, memperkuat dugaan adanya dinamika internal yang tidak harmonis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *