Beberapa netizen menyoroti adanya kotak amal dan area parkir yang ramai pengunjung, namun masih ada tunggakan pembayaran.
“Parkir mobil motor rame terus, dan ada kotak amal. Kemana kah duitnya?” tulis @ayunisr09 di kolom komentar Instagram @info_cilegon.
Sementara itu, komentar lain menyebutkan bahwa meskipun masjid memiliki pendapatan melalui parkir dan kotak amal, pengelolaan keuangan yang tidak transparan dianggap menjadi faktor utama.
“Parkiran ‘bayar’, kotak amal ngejejer, islamic disewain buat hajatan. Kmn duitnya? Inget ya, masjid agung clg itu aneh. Manajemennya bukan di bawah pemerintah daerah spt masjid agung pd umumnya, tp masih diurus yayasan. Jd pemkot salah klo ngasih duit terus2an. Kena temuan. DKM nya aja ganti,” tulis wong_clg.