“Ini adalah keharusan untuk menyadari bagaimana Kabupaten Lebak, sejak zaman Multatuli dan Douwes Dekker, telah dieksploitasi,” tambah Andra.
Tanggapan Airin soal DOB Cilangkahan
Sementara itu, Airin menyangkal bahwa perbedaan permintaan dari masyarakat berbeda.
“8 kabupaten kota sudah saya datangi, 155 Kecamatan sudah saya datangi secara langsung, 1500 lebih Desa sudah saya datangi. Perbedaan permintaan pasti ada, karena masyarakat ingin meminta PR kita, dan tugas kita sebagai pemimpin adalah mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ungkap dia.
Airin juga optimis tentang kemungkinan pemekaran daerah otonom baru.
“Khusus untuk wilayah Selatan, otonomi daerah baru juga bisa sangat mungkin dilakukan. Mudah-mudahan, insya Allah kita doakan Pak Prabowo dan Mas Gibran dilantik, dan moratorium undang-undang daerah otonom baru itu bisa dicabut sehingga ada pemekaran,” tambahnya.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa pemekaran perlu dilakukan di wilayah Kabupaten Tangerang.
“Fokus harus pada kebutuhan masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya di Selatan dan Utara. Bagi saya, pemekaran bukan hanya untuk Selatan, wilayah Kabupaten Tangerang pun juga perlu dimekarkan,” jelas Airin.
BACA JUGA:Â Bahrul Ulum Buka-bukaan Strategi Menangkan Airin-Ade di Pilgub Banten 2024
Terakhir, Airin menegaskan bahwa DOB ini jangan sampai menjadi beban.
“Jangan sampai daerah otonom baru menjadi beban, tetapi dalam rangka kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan demikian, perdebatan antara Andra Soni dan Airin Rachmy Diani mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan wilayah di Banten.

 
																						




