Andra Soni Ternyata Bukan Orang Banten

Jakarta – Profil Andra Soni bakal calon gubernur Banten semakin dikenal di dunia politik Indonesia. Selain pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Banten, banyak yang belum mengetahui bahwa Andra Soni sebenarnya bukan asli orang Banten.

Ia lahir di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, pada 12 Agustus 1976. Sejak muda, Andra sudah menunjukkan bakat dalam dunia bisnis dan politik.

BACA JUGA: Inkonsistensi Golkar dari Dukung Andra-Dimyati Putar Balik ke Airin-Ade

Pada awal kariernya, Andra Soni adalah seorang pengusaha sebelum terjun ke dunia politik. Namun, pada Pemilu 2014, ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Dalam pemilihan tersebut, Andra berhasil meraih suara yang cukup signifikan dan terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Banten. Di tengah perjalanan karier politiknya, ia dipercaya menjadi Sekretaris DPD Gerindra Banten mendampingi Desmond Junaidi Mahesa.

Selanjutnya, Andra kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2019 melalui partai yang sama. Tidak mengejutkan, keberuntungan kembali berpihak padanya, dan ia terpilih lagi menjadi anggota DPRD. Berdasarkan berbagai pertimbangan,

Partai Gerindra kemudian merekomendasikan Andra untuk menduduki posisi Ketua DPRD Provinsi Banten. Pada tahun 2019, ia resmi menjabat posisi tersebut dan semakin aktif berperan dalam pemerintahan daerah.

Selain itu, Andra juga mencatatkan prestasi pada Pemilu 2024 dengan terpilih kembali sebagai anggota DPRD Banten. Namun, ambisinya tidak berhenti di situ. Pada Pilkada 2024, delapan partai politik yang memiliki kursi di DPRD Banten mendukungnya untuk maju sebagai calon Gubernur Banten. Ia pun memutuskan untuk mengikuti kontestasi Pilgub Banten, berpasangan dengan Dimyati Natakusumah sebagai calon Wakil Gubernur.

Pendidikan yang Membentuk Karier Politik

Di sisi lain, pendidikan Andra Soni memainkan peran penting dalam membentuk karier politiknya. Ia mengenyam pendidikan dasar di SD Negeri Gandaria 03, Jakarta Selatan, lulus pada tahun 1989.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Negeri 240 Jakarta, dan kemudian SMA 46 Jakarta Selatan serta SMA 10 Nopember 1945, Bandung, hingga lulus pada tahun 1995.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *