Contohnya, pada tahun 1997, curah hujan menurun drastis, menyebabkan kekeringan ekstrem di beberapa wilayah.
La Nina
La Nina ditandai dengan suhu permukaan laut yang lebih dingin di Samudera Pasifik tropis. Fenomena ini memengaruhi pola sirkulasi atmosfer dan terjadi dalam siklus beberapa tahun.
La Nina biasanya meningkatkan curah hujan, terutama antara Juni hingga November, dengan peningkatan 20-40% dibandingkan tahun normal. Namun, pada puncak musim hujan, dampaknya mungkin berkurang di wilayah barat dan tengah Indonesia.
Pada tahun 2010, La Nina menyebabkan curah hujan sangat tinggi di Sumatera, Jawa, dan Bali.
- El Nino: Menyebabkan penurunan curah hujan, meningkatkan risiko kekeringan dan kebakaran lahan.
- La Nina: Meningkatkan curah hujan, meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor.
Kedua fenomena ini sangat berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia. Peningkatan curah hujan saat La Nina dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, sementara El Nino dapat berdampak negatif pada pertanian dan ekonomi.
BACA JUGA:Â Benarkah Bumi Bakal Punya Dua Bulan? Begini Penjelasan Astronom
Oleh karena itu, memahami kedua fenomena ini penting bagi masyarakat dan pihak berwenang dalam menghadapi dampak yang mungkin timbul.






