RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengakui penerimaan negara hingga akhir 2025 berpotensi berada di bawah target atau mengalami shortfall. Tekanan tersebut terutama terlihat pada penerimaan pajak yang hingga kini belum mencapai target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Dalam laporan outlook semester I 2025, target penerimaan pajak dipatok sebesar Rp2.076,9 triliun. Namun demikian, Purbaya menegaskan kondisi tersebut tidak serta-merta membuat defisit APBN melebar secara signifikan.
Ia meyakini defisit APBN 2025 pada akhir tahun tetap terjaga dan tidak akan melampaui proyeksi laporan semester I 2025 sebesar 2,78 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Kan ada effort-effort untuk dua bulan terakhir ya. Jadi (shortfall) melebar, tapi tidak melebar lebih parah,” ujar Purbaya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025) kemarin.
Purbaya memastikan defisit APBN 2025 tetap berada di bawah batas maksimal 3 persen terhadap PDB sebagaimana diatur dalam undang-undang. Menurutnya, meski tekanan penerimaan cukup besar, posisi fiskal nasional masih berada dalam koridor aman.
“Udah kita monitor terus hampir setiap hari di Kemenkeu. Jadi strateginya ya mengendalikan pengelolaan dilakukan,” tambahnya.






