Asal Mula Tembok Berlin: Sejarah Perpecahan dan Penyatuan Kembali Jerman

RUANGBICARA.co.id – Setelah Perang Dunia II berakhir, Jerman terpecah menjadi dua negara yang berbeda ideologi. Di sebelah barat, berdirilah Jerman Barat (Republik Federal Jerman) yang bersekutu dengan Amerika Serikat dan negara-negara kapitalis.

Sementara itu, di sebelah timur, muncul Jerman Timur (Republik Demokratik Jerman) yang berada di bawah pengaruh kuat Uni Soviet. Kota Berlin, meskipun terletak di wilayah Jerman Timur, juga dibagi menjadi dua bagian: Berlin Barat dan Berlin Timur.

BACA JUGA: Martin Luther: Pelopor Reformasi Gereja yang Mengubah Sejarah

Pembagian ini menjadi sumber ketegangan yang signifikan di antara kedua belah pihak.

Meningkatnya Ketegangan dan Pembangunan Tembok Berlin

Selama periode ini, banyak warga Jerman Timur berusaha melarikan diri ke Jerman Barat demi mencari kehidupan yang lebih baik. Fenomena ini menjadi ancaman serius bagi stabilitas rezim komunis di Jerman Timur.

Sebagai tanggapan, pemerintah Jerman Timur, dengan dukungan Uni Soviet, mengambil langkah drastis. Pada 13 Agustus 1961, mereka membangun Tembok Berlin sebagai upaya untuk menghentikan arus pelarian tersebut.

Pendirian tembok ini dimaksudkan untuk menutup celah yang memungkinkan warga Jerman Timur melarikan diri ke wilayah barat.

Pembentukan dan Struktur Tembok Berlin

Pada awalnya, Tembok Berlin hanya berupa pagar kawat berduri. Namun, seiring waktu, tembok tersebut diperkuat menjadi struktur beton setinggi 3,6 meter. Selain itu, tembok ini juga dilengkapi dengan menara penjaga, pagar listrik, anjing penjaga, dan “zona kematian,” sebuah area terbuka yang dirancang untuk menghentikan siapa pun yang mencoba kabur.

Tembok Berlin membentang sepanjang 155 kilometer, bukan hanya memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur, tetapi juga mengisolasi Berlin Barat dari wilayah Jerman Timur dan sekitarnya.

Simbol Perang Dingin dan Dampak pada Warga

Seiring dengan waktu, Tembok Berlin menjadi simbol tirani komunis di Eropa Timur dan mempertegas perpecahan dunia menjadi dua blok ideologi besar selama Perang Dingin. Dampaknya sangat besar terhadap kehidupan warga Jerman, khususnya warga Berlin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *