Asal Usul Kucing Merah Kalimantan Akhirnya Terkuak, Bukan Keturunan Biasa

Ancaman Serius

Sayangnya, habitat asli kucing merah terus menyusut akibat deforestasi yang masif di Kalimantan. Hanya separuh wilayah Kalimantan yang masih memiliki hutan alami. Selain itu, perburuan liar dan perdagangan ilegal juga menjadi ancaman besar. Kucing ini dihargai mahal di pasar gelap, bisa mencapai 10.000 dolar AS per ekor.

Meski dilindungi oleh hukum nasional dan tercantum dalam daftar CITES Appendix II, kucing merah belum pernah berhasil ditangkarkan. Oleh karena itu, pelestarian habitat alamnya menjadi satu-satunya cara menjaga kelangsungan hidup spesies ini. TNKM kini menjadi kawasan penting untuk pengamatan dan perlindungan kucing merah Kalimantan.

BACA JUGA: Bukan Hoax, Ternyata Salju di Indonesia Sudah Turun Sebelum 2026, Namun Akan Lenyap, Mengapa?

Dengan demikian, penemuan kucing merah Kalimantan di alam liar bukan hanya menjadi kabar menggembirakan, tetapi juga peringatan penting akan pentingnya pelestarian satwa langka Indonesia. Keunikan dan nilai ilmiahnya menunjukkan bahwa kucing merah bukan keturunan biasa—ia adalah bagian dari warisan alam Kalimantan yang harus terus dijaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *