Jakarta – Visi besar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dalam rangka membawa Indonesia menuju visi “Indonesia Emas 2045,” terus mendapat perhatian publik.
Di bawah slogan “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045,” Prabowo mengusung program dengan delapan misi yang disebut Asta Cita.
BACA JUGA: Prabowo Teken Perpres, Kini Polri Dinaungi Kementerian Tak Lagi Dibawah Presiden
Namun, kritik datang dari Dandhy Laksono, seorang aktivis dan Co-Founder Watchdoc. Dalam cuitannya di akun X pribadinya, Dandhy menyoroti salah satu poin utama dari Asta Cita yang menitikberatkan pada ideologi Pancasila.
Ia mempertanyakan bagaimana ideologi tersebut diterapkan dalam realitas di mana ketimpangan penguasaan lahan masih terjadi di Indonesia.
“PEMBEKALAN. Setelah Nawa Cita Jokowi, kini Asta Cita Prabowo. Poin 1: Ideologi Pancasila. Bagaimana ideologi bekerja pada realitas 60% petani punya tanah hanya 0,5 Ha sementara Prabowo menguasai 395 ribu Ha dari 13 perusahaan. Dan ideologi apa yang akan dijalankan Sri Mulyani?” tulis Dandhy dalam cuitannya yang viral pada Selasa (29/10/2024).