Korupsi juga memiliki dampak jangka panjang yang sangat merusak pada ekonomi. Investasi asing dan domestik cenderung menghindari negara dengan tingkat korupsi tinggi karena mereka menganggap risiko dan biaya yang terkait terlalu besar.
Sebuah negara yang dikuasai oleh pemimpin korup menjadi tempat di mana hanya mereka yang memiliki koneksi dan suap yang bisa meraih kesuksesan. Ini menciptakan lingkaran setan ketidakadilan ekonomi, di mana hanya segelintir orang yang meraih keuntungan, sementara mayoritas rakyat terjebak dalam kemiskinan dan ketidakpastian.
Di balik semua itu, terdapat fakta menyedihkan yang sering diabaikan: korupsi membunuh potensi. Potensi rakyat yang cerdas dan berbakat bisa terkubur karena mereka tidak memiliki jalur untuk berkembang, atau terpaksa mengikuti arus korupsi untuk bertahan hidup.
Dengan kata lain, korupsi tidak hanya merugikan secara finansial dan moral, tetapi juga merampas kesempatan bagi generasi mendatang untuk berkontribusi secara positif.
Upaya Melawan Korupsi
Tentu saja, kita bisa meratapi semua ini dan merasa putus asa, tetapi ada jalan keluar. Salah satu cara untuk melawan korupsi adalah dengan mempromosikan transparansi dan akuntabilitas.
Pemerintah yang baik harus siap untuk diaudit secara terbuka, dan masyarakat harus diberdayakan untuk terlibat aktif dalam proses pengawasan. Pendidikan tentang hak dan tanggung jawab, serta dorongan untuk melaporkan praktik korupsi, juga merupakan langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih adil.
Kenyataan pahit dalam dunia pendidikan sering kali mencerminkan dampak korupsi. Banyak fasilitas sekolah di pelosok Indonesia yang tidak mendapatkan hak layak untuk bersekolah, mulai dari akses perjalanan, internet, hingga bangunan sekolah yang hampir roboh. Hal ini menunjukkan betapa buruknya dampak korupsi pada sektor yang seharusnya menjadi prioritas.
BACA JUGA:Â Acep Saepudin Sebut Amir Hamzah Tak Bisa Maju Pilkada Lebak, Begini Penjelasannya
Jadi, jika kita bertanya-tanya tentang bahaya pemimpin korupsi, jawabannya terletak pada dampak langsung yang kita rasakan serta potensi terbuang dan masa depan yang suram. Korupsi adalah racun yang menggerogoti segala sesuatu yang disentuhnya. Jika kita ingin menyelamatkan negara dari kebangkrutan moral dan sosial, kita harus bertindak tegas untuk menghilangkan penyebab utamanya—pemimpin yang korup.
Penulis adalah Ridwanul Maknunah, Direktur Eksekutif Poros Politik Gen Z (PorpoliZ) dan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta).






