Bahaya Tren TikTok Chroming Bisa Merenggut Nyawa Remaja, Begini Penjelasannya

Dr. Siegel menyalahkan TikTok dan platform media sosial lainnya. Ia menyebut, “Ini salah satu masalah besar dengan media sosial dan dampaknya.”

Pada Maret lalu, seorang gadis Australia berusia 13 tahun, Esra Haynes, meninggal setelah melakukan chroming. Ia menghirup asap dari kaleng deodoran, yang menyebabkan serangan jantung pada 31 Maret. Setelah delapan hari menggunakan alat bantu hidup, dokter menyatakan otaknya mengalami kerusakan parah, dan alat bantu tersebut dimatikan. Keluarga Haynes kini berjuang untuk mencegah kematian serupa.

Upaya Mengatasi Tren Berbahaya

Menanggapi kematian Haynes, Departemen Pendidikan Victoria di Australia akan meningkatkan edukasi tentang bahaya chroming. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) belum membahas chroming secara spesifik tetapi memperhatikan penyalahgunaan zat di kalangan remaja.

CDC sedang memantau dan menyelidiki faktor risiko penyalahgunaan zat. Mereka juga melobi kebijakan lokal dan negara bagian serta meluncurkan program “Remaja Terhubung dengan Perawatan” di komunitas pedesaan berisiko tinggi.

BACA JUGA: Mengenal Bahaya Sinte: Ganja Sintetis yang Lebih Berbahaya dari Ganja Asli

Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya chroming dan melindungi generasi muda dari tren yang mengancam keselamatan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *