Beban Tarif Impor AS Justru Ditanggung Warganya Sendiri, Pengusaha Ekspor RI Ingatkan Dampak Ini

Jakarta – Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno, menyebut kebijakan tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat berdampak besar pada perdagangan global.

Menurutnya, cara Presiden AS saat itu, Donald Trump, dalam menetapkan tarif dinilai sepihak dan tidak sesuai aturan internasional.

“Ini sangat mengejutkan bagi perdagangan dunia. Tarifnya dipatok tanpa dasar yang lazim,” ujar Benny saat ditemui Ruang Bicara di kantornya, Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

Lebih lanjut, Benny menjelaskan bahwa tarif impor sebesar 32 persen justru membebani masyarakat Amerika sendiri. Sebab, biaya tambahan tersebut akan mempengaruhi harga jual di tingkat ritel.

BACA JUGA: Indonesia Mau Impor Kedelai dari AS Gara-gara Tarif Trump, Swasembada Terancam? Ini Kata Airlangga

“Yang menanggung adalah pembeli mereka. Nantinya akan ada inflasi. Jadi justru rakyat Amerika yang merasakan dampaknya,” katanya.

Berbeda dengan Tiongkok yang langsung membalas kebijakan AS, Indonesia memilih pendekatan diplomatis. Pemerintah mengirimkan delegasi yang terdiri dari Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri Perdagangan untuk melakukan negosiasi.

“Langkah Indonesia sudah tepat. Kita bukan negara besar seperti Cina. Ekspor kita ke AS hanya sekitar 2,2 persen dari PDB, jadi dampaknya tidak terlalu besar,” jelas Benny.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *