Begini Kata Pakar Soal Jaringan Konektivitas JTTS dan Kesiapan Tol Fungsional

Jakarta – Pakar transportasi sekaligus Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menyoroti pentingnya Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, JTTS tidak hanya mempercepat mobilitas, tetapi juga berperan dalam pengembangan kawasan ekonomi di berbagai kabupaten dan kota yang tidak langsung bersinggungan dengan jalur tol.

Djoko menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan tol memiliki dampak besar terhadap konektivitas antarwilayah.

“Pembangunan infrastruktur menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja, dan mengakselerasi perekonomian rakyat,” ujarnya, mengutip Machus (2014), dalam keterangan yang diterima Ruang Bicara, Selasa (11/3/2025).

BACA JUGA: Hadapi Lonjakan Mudik Lebaran 2025, Pakar Ungkap Kesiapan Jalan Tol Trans Sumatera

Selain itu, ia menyoroti perbedaan antara JTTS dan Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ). Menurutnya, JTTS memiliki karakteristik yang berbeda dari JTTJ, terutama dalam hal lingkungan sekitarnya.

“Menelusuri JTTS berbeda dengan JTTJ. Di Jawa, kepadatan penduduk menyebabkan banyaknya area persawahan dan permukiman di sepanjang jalan tol. Sedangkan di Sumatera, yang terlihat adalah areal perkebunan seperti karet, tebu, sawit, dan jagung,” jelasnya.

Lebih lanjut, Djoko menyebut bahwa pembebasan lahan untuk JTTS relatif lebih mudah dibandingkan dengan JTTJ. Hal ini disebabkan minimnya permukiman yang terdampak, karena sebagian besar lahan yang digunakan merupakan area non-permukiman, sehingga proses pembebasan lahan berjalan lebih cepat.

Dampak Positif 

Djoko menekankan bahwa JTTS merupakan proyek strategis yang berperan penting dalam meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatera. Beberapa ruas jalan tol yang telah dikaji menunjukkan dampak positif yang signifikan.

Sebagai contoh, Jalan Tol Palembang – Betung sepanjang 69,19 km dapat menghemat waktu tempuh hingga 60,5% dan jarak tempuh hingga 18,7%. Selain itu, tol ini mampu mempercepat perjalanan antar kabupaten/kota serta mengurangi kemacetan, terutama saat arus puncak seperti Lebaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *