-
Penentuan volume permintaan dari pihak Shell
-
Tender pemasok yang mengacu pada prinsip Good Corporate Governance (GCG)
-
Proses konfirmasi kebutuhan pelanggan
-
Joint surveyor sebelum pengiriman
-
Negosiasi komersial terbuka melalui skema open book
-
Hingga tahapan bongkar muatan di jaringan SPBU Shell
Dalam prosesnya, Pertamina memastikan seluruh komoditi BBM telah memenuhi standar yang diminta Shell sebagai bagian dari komitmen tindak lanjut arahan pemerintah.
Kapasitas Suplai
Tak hanya Shell, beberapa bulan sebelumnya Pertamina Patra Niaga sudah lebih dulu menyalurkan BBM ke jaringan BP-AKR dan Vivo. Dengan tambahan pasokan untuk Shell, total penyaluran BBM ke sektor swasta kini menyentuh angka 430.000 barrel.
Angka ini sekaligus menjawab tantangan pasokan setelah beberapa SPBU swasta mengalami kekosongan BBM sejak pertengahan tahun.
Roberth memastikan bahwa kapasitas suplai Pertamina Patra Niaga masih sangat mampu menopang kebutuhan nasional sekaligus menjalin kemitraan komersial yang sehat.
“Ini menunjukkan suplai kami kuat, responsif, dan mampu menjawab kebutuhan energi nasional,” tegasnya.
Kerja sama ini menjadi sinyal perubahan dalam industri energi: badan usaha swasta yang sebelumnya bersaing, kini bergerak dalam pola kolaboratif untuk menjaga konsumsi energi nasional tetap stabil.
Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa terbuka bagi kerja sama serupa dengan operator SPBU lainnya, selama berada dalam koridor aturan yang sama, transparan, dan menguntungkan kedua pihak.
BACA JUGA: Subsidi Rp498,8 Triliun Ternyata Masih Dinikmati Kelompok Kaya
Dengan mekanisme B2B yang jelas serta kapasitas suplai yang teruji, langkah ini menjadi titik penting bagi keberlanjutan pasokan BBM tanah air.






