Jakarta – Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dan Ketua Umum Jaringan Nasional Anti-Tindak Pidana Perdagangan Orang (JarNas TPPO), menunjukkan sikap tegas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung pada Senin, (28/10/2024).
Dalam kesempatan tersebut, ia menyayangkan pengangkatan kasus Rudy Soik yang dinilai tidak adil, terutama karena polisi juga terlibat dalam membela kepentingan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
BACA JUGA:Â Asta Cita Prabowo Dikritik Dandhy Laksono, Begini Katanya
Rahayu menekankan bahwa pemerintah harus berfokus mengejar mafia yang bertanggung jawab atas berbagai masalah, termasuk kelangkaan bahan bakar di NTT.
Ia bahkan mengancam akan melaporkan kondisi Rudy Soik kepada Prabowo jika situasi tidak segera ditangani.
“Setelah kasus ini diangkat, saya mendapat laporan bahwa BBM di NTT mulai lancar,” ujarnya.
Latar Belakang Rahayu Saraswati
Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo lahir pada 27 Januari 1986. Ia bukan hanya seorang politikus, tetapi juga seorang aktris dan presenter. Sejak tahun 2014 hingga 2019,
Rahayu menjabat sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra, di mana ia aktif memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak-anak serta memerangi perdagangan manusia.
