Belum Diperiksa Kejagung hingga Saat Ini, Benarkah Riza Chalid ‘Orang Kuat’? Ini Faktanya

RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Kasus dugaan korupsi di perusahaan plat merah PT Pertamina pernah menghebohkan publik. Salah satu nama yang sering disebut adalah pengusaha minyak, Riza Chalid.

Namun hingga kini, Kejaksaan Agung (Kejagung) belum memeriksa Riza Chalid dalam kasus ini. Muncul pertanyaan: benarkah ia adalah ‘orang kuat’ yang luput dari pemeriksaan? Berikut penjelasan lengkapnya.

BACA JUGA: Duduk Perkara Oknum Wartawan Kediri: Diduga Minta Dana, Digeruduk Ratusan Siswa

Menurut Kejagung, penyidik masih terus memantau keberadaan Riza. Hal ini disampaikan oleh Harli Siregar. Ia menyebut Riza belum diperiksa karena posisinya masih dimonitor secara intensif.

“Sepertinya belum. Karena keberadaannya masih sedang terus dimonitor,” ujar Harli, dikutip dari Kompas, Kamis (5/6/2025).

Kejagung juga menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan lewat berbagai sarana. Mereka juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan penyidikan tetap berjalan.

“Kita monitor dengan berbagai sarana, dengan berbagai kerja sama,” tambah Harli.

Profil Riza Chalid

Mohammad Riza Chalid lahir pada 1960. Ia dikenal sebagai pengusaha sukses di berbagai bidang, mulai dari ritel, sawit, hingga minyak bumi. Karena pengaruhnya besar dalam bisnis impor minyak, ia dijuluki “Saudagar Minyak” atau “The Gasoline Godfather”.

Nilai bisnis yang ia kuasai diperkirakan mencapai 30 miliar USD per tahun. Dengan total kekayaan sekitar 415 juta USD, ia masuk dalam daftar 150 orang terkaya versi Globe Asia.

Riza pernah dikaitkan dengan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Subholding dan KKKS periode 2018–2023. Kejagung terus menyelidiki kasus ini, terutama kerja sama antara Riza dan perusahaan milik Pertamina.

Ia juga dikaitkan dengan sejumlah perusahaan di luar negeri, seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum. Perusahaan-perusahaan ini terdaftar di Singapura dan Kepulauan Virgin yang dikenal sebagai surga pajak.

Putranya, Muhammad Kerry Adrianto, juga ikut terseret. Ia menjabat sebagai komisaris di PT Orbit Terminal Merak dan tersangkut kasus penyimpanan BBM yang menjadi perhatian DPR.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *