RUANGBICARA.co.id – Patrick Kluivert, yang kini resmi menjadi pelatih timnas Indonesia menggantikan Shin Tae Yong, kerap disebut sebagai legenda Barcelona. Tapi, apakah gelar tersebut benar-benar layak disematkan padanya?
Mari kita kupas perjalanan karier dan fakta menarik tentangnya.
Dilansir dari berbagai sumber, Kluivert memulai debutnya di level tertinggi bersama Ajax Amsterdam. Di usia 18 tahun, ia mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 1994/1995 melawan AC Milan. Gol ini menjadikannya pencetak gol termuda di final Liga Champions saat itu.
BACA JUGA:Â Dipecat PSSI, Inilah Deretan Prestasi Shin Tae-yong Selama Melatih Timnas Indonesia
Setelah semusim di AC Milan, Kluivert bergabung dengan Barcelona pada 1998. Di bawah asuhan Louis van Gaal, mantan pelatihnya di Ajax, ia mendapatkan kontrak fantastis senilai €10 juta per tahun, setara dengan pendapatan mingguan €200.000. Angka ini setara dengan gaji pemain top saat ini seperti Frenkie de Jong dan Lewandowski.
Statistik Impresif, Namun…
Selama enam musim di Barcelona, Kluivert mencetak total 122 gol, termasuk satu musim perdana yang sukses membawa trofi La Liga. Ia membentuk kombinasi solid bersama Rivaldo dan Luis Figo. Namun, ada sisi lain dari statistiknya.
Menurut catatan, dari 122 gol tersebut, hanya 13 yang benar-benar berpengaruh pada hasil pertandingan, seperti kemenangan atau hasil imbang.
Lebih dari itu, performanya di musim terakhir merosot dengan hanya mencetak 8 gol. Publik Camp Nou bahkan sempat mencemooh gaya bermainnya yang dianggap kurang agresif dan tidak bersemangat.
Tantangan di Luar Lapangan
Gaya hidup Kluivert di luar lapangan turut memengaruhi kariernya. Ia sering terlambat datang ke latihan dan beberapa kali dilaporkan menghadiri pesta hingga dini hari sebelum pertandingan.
