Jakarta — Pemerintah Indonesia melihat hidrogen sebagai energi alternatif yang memiliki potensi besar dalam mendukung target net zero emission (NZE). Selain itu, hidrogen memainkan peran penting sebagai energi bersih, media penyimpanan energi, dan alternatif bahan bakar fosil di sektor transportasi.
Agustanhakri, Ketua Panitia Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025 sekaligus Deputi Program Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE), menjelaskan bahwa hidrogen bersih dapat dihasilkan melalui sumber energi terbarukan. Maka baginya, proses ini sangat relevan untuk mencapai target lingkungan.
“Sebagai contoh, tenaga listrik surya dapat dimanfaatkan dalam proses elektrolisis untuk menghasilkan hidrogen hijau bebas karbon,” ujarnya kepada RUANGBICARA.co.id di BRIN Serpong, Tangerang Selatan, dikutip Jumat (8/11/2024).
BACA JUGA: Gandeng BRIN, IKA Untirta Beri Dana Riset untuk Alumni
Lebih lanjut, Agustanhakri menjelaskan bahwa hidrogen berperan dalam penyimpanan energi. Sebagai ilustrasi, hidrogen yang dihasilkan dari tenaga surya di siang hari dapat dikonversi kembali menjadi listrik pada malam hari.
Solusi Sangat Dibutuhkan
Selan itu, menurut Agustan, untuk memberikan solusi yang sangat dibutuhkan adalah mengaliri listrik ke pulau-pulau terpencil di Indonesia.
“Solusi ini sangat cocok untuk melistriki ribuan pulau di negara kita,” tambahnya.
