Jakarta – Di tengah gelombang penolakan dari berbagai elemen mahasiswa terhadap revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), Muhammad Falah Musyaffa justru menyatakan dukungan penuh.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Negeri Jakarta (HMI UNJ) ini secara terbuka mendukung pengesahan RUU TNI, yang kemudian menimbulkan pro dan kontra.
Falah Musyaffa menegaskan bahwa revisi UU TNI merupakan langkah strategis untuk memperkuat sistem pertahanan nasional. Menurutnya, perubahan ini akan membuat TNI lebih responsif terhadap tantangan zaman serta kebutuhan strategis bangsa.
BACA JUGA: Deretan Tokoh dan Aktivis yang Dukung Pengesahan RUU TNI, Alasannya Bikin Menyayat Hati
“Kami sebagai mahasiswa mendukung penuh pengesahan RUU TNI,” ungkap Falah dalam keterangannya usai diskusi, Jumat (21/3/2025).
Lebih lanjut, ia menyoroti bagaimana reformasi yang telah dilakukan TNI selama lebih dari dua dekade menjadikannya semakin profesional dan tetap berada dalam koridor demokrasi.
“Sejak reformasi, TNI telah melakukan perubahan besar dalam institusinya. Reformasi ini menjadikan TNI semakin profesional dan tetap berada dalam koridor demokrasi,” tambahnya.
Falah juga menilai bahwa peran TNI saat ini tidak hanya dalam pertahanan militer, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan nasional, seperti pengamanan perbatasan, bantuan bencana, dan pengembangan industri pertahanan.
Menuai Kontroversi
Namun, sikap Falah tidak diterima secara bulat di internal HMI. Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (HMI FISH UNJ) secara tegas menyatakan bahwa pernyataan Falah tidak mewakili organisasi mereka.
