Blak-blakan Said Aqil Siroj soal Pemikiran Ekstremis dan Peran Tokoh Non-Arab dalam Sejarah Islam

Jakarta – KH Said Aqil Siroj, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), berbicara tentang ekstremisme dalam Islam dan peran tokoh non-Arab dalam sejarah Islam.

Said Aqil menjelaskan asal-usul kata “Arab,” yang berasal dari kata araba dalam bahasa Arab, yang berarti “bergerak” atau “tidak stabil.”

Menurutnya, kata ini menggambarkan sifat orang Arab yang mudah berubah, sesuai dengan sejarah mereka yang tidak memiliki ikatan emosional yang kuat terhadap tanah air sebelum Islam.

BACA JUGA: KH Said Aqil Siroj: Habaib Tidak Punya Otoritas Ilmu Agama

Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW, seorang yatim piatu yang buta huruf, berhasil menyebar dengan cepat. “Orang Arab lebih mudah meninggalkan tanah air dan menyebarkan Islam,” jelasnya dalam Podcast YouTube Akbar Faizal Uncensored, yang tayang Senin (31/3/2025).

Islam menyebar cepat ke Cina, Asia Tengah, dan Afrika Utara. Namun, Said Aqil menyoroti pemikiran ekstremis yang muncul sebagai reaksi terhadap ideologi luar yang dianggap bertentangan dengan Islam. Salah satu tokoh ekstremis ini adalah Sayid Qutb dengan bukunya Ma’alim Fit Thariq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *