BNPT: Generasi Muda Jadi Kunci Menahan Laju Radikalisme Digital

RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, ancaman radikalisme kini bergerak cepat melalui media sosial. Pola ini berbeda jauh dengan era sebelumnya ketika penyebaran ide ekstrem lebih banyak terjadi melalui ruang diskusi fisik. Kondisi tersebut membuat generasi muda memegang peran strategis dalam menjaga ruang digital tetap aman dan bebas dari pengaruh radikal.

“Media sosial saat ini menjadi arena utama penyebaran propaganda radikal. Karena itu, literasi digital generasi muda sangat menentukan,” ujar Brigjen Pol. Tejo Wijanarko, S.I.K., Kepala Biro Perencanaan, Hukum, dan Humas BNPT, kepada Ruang Bicara saat ditemui di kantornya, Jumat (21/11/2025).

BACA JUGA: Perkuat Transparansi, BNPT Fokus pada Edukasi Publik untuk Cegah Terorisme

Dalam pengamatan BNPT, kelompok radikal tidak lagi mengandalkan tatap muka untuk melakukan doktrinasi. Konten digital baik berupa video, narasi, maupun manipulative storytelling menjadi alat paling efektif dalam menyebarkan ide ekstrem. Target utamanya adalah anak muda yang aktif dan mobile di dunia digital.

Untuk menahan laju penyebaran propaganda ini, BNPT bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta institusi lainnya untuk melakukan kontra-propaganda dan menertibkan konten ekstrem yang beredar di dunia maya.

Edukasi

Sebagai bagian dari literasi publik, BNPT aktif melakukan sosialisasi ke sekolah dan perguruan tinggi. Edukasi ini bertujuan memberikan pemahaman yang benar tentang radikalisme, terorisme, serta cara mengenali konten propaganda di media sosial. Program Desa Siapsiaga juga diperkuat sebagai platform literasi bagi masyarakat akar rumput, termasuk anak muda di pedesaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *