Bukan Lebih Cepat, Justru Multitasking Bisa Membuat Kamu Tertinggal dan Membahayakan

Meskipun terlihat sepele, aktivitas ini membuat kita kehilangan waktu dan tenaga untuk kembali fokus pada tugas utama.

Dampak Multitasking pada Kesehatan Mental

Selain menurunkan efisiensi, multitasking juga berdampak buruk pada kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa terus-menerus berpindah fokus dapat menyebabkan stres dan kelelahan.

Alih-alih merasa produktif, kita justru merasa sibuk tanpa hasil yang memuaskan. Dengan kata lain, multitasking hanya memberikan ilusi efisiensi tanpa hasil nyata.

Fokus pada Satu Tugas, Kunci Produktivitas

Untuk meningkatkan produktivitas, penting bagi kita mengurangi kebiasaan multitasking. Sebaiknya, fokuslah pada satu tugas hingga selesai sebelum berpindah ke tugas lainnya.

Sebagai langkah awal, cobalah mematikan notifikasi yang tidak penting saat bekerja agar perhatian tidak mudah teralihkan. Dengan begitu, pekerjaan dapat selesai lebih cepat dengan hasil yang lebih baik.

Latih Single Tasking untuk Hasil Maksimal

Meskipun multitasking terlihat menguntungkan, kenyataannya otak kita bekerja lebih baik saat fokus pada satu hal. Latihlah kemampuan single tasking untuk merasakan manfaatnya.

Dengan fokus pada satu pekerjaan, kita tidak hanya lebih produktif tetapi juga merasa lebih puas dengan hasil yang dicapai.

BACA JUGA: Gampang! Rata-rata Nilai Raport SNBP UNILA 2025 Hanya Segini, Peluang Lolos Terbuka Lebar

Mengurangi multitasking bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga membantu menjaga kesehatan mental dan kualitas kerja. Jadi, mulai sekarang, beranilah untuk berkata tidak pada multitasking dan fokuslah pada hal yang benar-benar penting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *