RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Konferensi Pendidikan Inklusi Indonesia (KPII) 2025 resmi dibuka di Plaza Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pada Jumat (8/8/2025).
Acara ini mengusung tema “Inklusi dalam Aksi” dan diharapkan menjadi momentum nyata bagi pengembangan pendidikan inklusif di Indonesia.
Ketua KPII sekaligus Kaprodi Pendidikan Inklusi Politeknik Bentara Citra Bangsa, Kurnia Mega Hapsari, menegaskan bahwa KPII 2025 bukan hanya ajang diskusi, tetapi juga ajang untuk melahirkan aksi konkret.
BACA JUGA: KPII 2025 Resmi Dibuka, Tekankan Dua Dekade Pendidikan Inklusi di Indonesia
“Kita butuh betul-betul aksi untuk membangun dan menyelenggarakan pendidikan inklusi yang sehat serta bermutu bagi semua kondisi anak,” ujar Kurnia.
Menurut Kurnia, konferensi ini menjadi kelanjutan dari perjuangan yang sudah dimulai sejak 2013. Ia berharap, pengetahuan yang diperoleh dari pertemuan sebelumnya dapat diterapkan secara langsung di lapangan.
“Akan ada sesi panel bersama pemerintah dan dinas pendidikan. Dari situ guru-guru bisa mengetahui sejauh mana langkah yang sudah dilakukan pemerintah,” jelasnya.
Ia menambahkan, sering kali informasi mengenai program pemerintah belum sampai ke pendidik di seluruh daerah. Padahal, kata dia, pemerintah telah banyak melakukan pelatihan dan sosialisasi terkait pendidikan inklusif.
“Guru-guru dari Sabang sampai Merauke kadang tidak tahu apa yang sudah pemerintah lakukan, karena sosialisasinya belum merata,” imbuh Kurnia.






