Jakarta – KAI Commuter menunjukkan komitmen kuat untuk mencegah pelecehan seksual dengan memperkenalkan berbagai langkah baru.
Menurut Joni Martinus, VP Corporate Secretary KAI Commuter, pelecehan seksual dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius. Oleh karena itu, tindakan ini tidak akan ditoleransi di Commuter Line.
“KAI Commuter tidak akan memberikan ruang untuk tindakan pelecehan seksual di Commuter Line,” tegas Joni melalui keterangan resminya, dikutip Sabtu (20/7/2024).
Dengan kata lain, KAI Commuter berfokus pada upaya preventif untuk memastikan keselamatan semua pengguna.
Untuk meningkatkan perlindungan bagi pengguna wanita, KAI Commuter telah meluncurkan beberapa layanan khusus. Langkah-langkah ini meliputi:
Kereta Khusus Wanita (KKW)
Pertama-tama, sejak Agustus 2010, KAI Commuter telah menyediakan Kereta Khusus Wanita (KKW) pada setiap rangkaian perjalanan Commuter Line Jabodetabek.
BACA JUGA:Â Sosok Ini Pernah Menolak Proyek Kereta Cepat, Simak Alasannya
KKW ini terletak di kereta pertama dan terakhir, dan dirancang khusus untuk memberikan rasa aman serta nyaman bagi pengguna wanita. Selain itu, konsep serupa juga diterapkan di berbagai negara seperti Jepang, Iran, India, Mesir, Brasil, dan Meksiko.
Fasilitas Ruang Laktasi
Selanjutnya, KAI Commuter telah menyiapkan 27 ruang laktasi di stasiun-stasiun besar di Jabodetabek untuk mendukung ibu menyusui. Bagi ibu yang berada di stasiun yang belum memiliki ruang laktasi, mereka bisa menggunakan ruang kantor di area stasiun untuk menyusui atau memompa ASI.
“Pengguna bisa menghubungi petugas untuk meminjam tempat jika ingin menyusui anaknya atau melakukan pumping ASI di area stasiun,” jelas Joni.