Daftar 20 Kota Termacet di Dunia, Bandung Peringkat 12 Kalahkan Jakarta, Dedi Mulyadi Bisa Apa?

RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Kota Bandung mencetak rekor mengejutkan. Berdasarkan laporan TomTom Traffic Index 2024, Bandung dinobatkan sebagai kota termacet di Indonesia dan bahkan masuk dalam daftar 20 kota termacet di dunia, menempati peringkat ke-12, mengungguli Jakarta yang berada di bawahnya.

Menurut laporan tersebut, rata-rata waktu tempuh di Bandung mencapai 32 menit 37 detik per 10 kilometer. Angka ini meningkat 30 detik dibanding tahun sebelumnya, dengan tingkat kemacetan sebesar 48 persen.

BACA JUGA: Awas Kena Tipu! Ini Tips Hindari 212 Merek Beras Oplosan di Pasaran yang Ditemukan Mentan Amran

Artinya, hampir separuh waktu di jalan dihabiskan dalam kondisi macet. Bahkan, para pengemudi di Bandung diperkirakan kehilangan waktu sekitar 108 jam per tahun hanya karena kemacetan.

Menanggapi kondisi ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut bahwa kemacetan bukan sepenuhnya karena aktivitas warga Bandung. Ia menyalahkan lonjakan wisatawan dari Jakarta yang menyerbu Bandung saat akhir pekan.

“Bandung itu karena apa? Karena orang Jakarta kan piknik ke Bandung. Dan itu membawa keberkahan bagi UMKM, bagi perhotelan,” ujar Dedi.

Namun, ia menegaskan bahwa persoalan utama ada pada infrastruktur jalan yang tidak berkembang.

“Problem Bandung itu dari dulu sampai sekarang jalannya tidak mengalami perubahan. Itu saja,” tegasnya.

Sistem Transportasi

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemprov Jawa Barat menyiapkan strategi jangka panjang berupa pengembangan transportasi publik terintegrasi antar daerah. Proyek ini rencananya akan menelan anggaran sekitar Rp22 triliun dan sudah diajukan ke Kementerian Perhubungan, Bappenas, dan Kementerian Keuangan.

“Mudah-mudahan usulan dari pemerintah provinsi Jawa Barat dan Bappenas yang sudah menyetujui program transportasi publik dengan nilai investasi hampir 22 triliun itu bisa terealisasi,” kata Dedi penuh harap.

Selain jalan dan transportasi, Dedi juga menyoroti traffic light sebagai penyebab kemacetan.

“Traffic light itu justru bikin macet. Bisa enggak ke depan sih traffic light itu membuat menjadi lancar?” ujarnya.

Oleh karena itu, Pemprov Jabar tengah mengevaluasi ulang sistem lampu lalu lintas agar lebih efektif mengatur arus kendaraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *