Sementara itu, akun @Anak_Ogi menyebut pengangkatan ini bertolak belakang dengan klaim efisiensi yang sering digaungkan pemerintah. “Rezim Prabowo lakukan penghematan atau efisiensi, dampaknya banyak karyawan atau rakyat kecil yang kena PHK. Tapi di saat yang sama, rezim Prabowo terus angkat buzzernya jadi pejabat baru, yang terbaru Deddy Corbuzier.”
Kritik lain datang dari akun @NOTASLIMBOY yang menulis singkat, “Bicara efisiensi, lalu Deddy Corbuzier jadi stafsus Menhan.”
Akun @tanyarlfes pun mengungkapkan rasa kecewanya dengan menyindir kebijakan pemotongan anggaran. “Deddy Corbuzier resmi dilantik menjadi stafsus Menhan, padahal Prabowo sendiri bilang mau hemat anggaran sampai rela potong banyak anggaran kementerian lain. Eh, tahu-tahunya malah nambahin beban anggaran.”
Tak hanya itu, Faizal Assegaf (@faizalassegaf) turut mengkritik keputusan ini melalui unggahan video podcastnya. Ia menyebut pengangkatan ini sebagai bentuk “efisiensi akal-akalan” di tengah hidup pejabat yang berfoya-foya.
Kontroversi terkait pelantikan Deddy Corbuzier ini diperkirakan akan terus berlanjut. Kritik dari warganet mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap kebijakan yang dinilai tidak sesuai dengan janji efisiensi anggaran.
BACA JUGA:Â Pantas, Youtuber Ria SW Trending X, Ternyata 10 Video Populernya Tembus Jutaan Lebih Penonton
Hingga saat ini, baik Deddy Corbuzier maupun pihak Kemhan belum memberikan tanggapan resmi terkait reaksi negatif dari publik. Namun, perdebatan ini menunjukkan bahwa kebijakan pengangkatan staf khusus tetap menjadi sorotan di tengah situasi ekonomi dan politik yang semakin dinamis.
