RUANGBICARA.co.id – Sebuah video arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendadak viral di media sosial. Dalam tayangan itu, Kapolri terlihat menegaskan bahwa aparat keamanan boleh mengambil tindakan tegas, termasuk menembak, bila massa nekat masuk ke markas (Mako) atau asrama polisi.
Dalam rekaman video conference bersama sejumlah perwira tinggi, Listyo memberi instruksi keras kepada jajarannya.
BACA JUGA: Unggah Video Presiden Soal Affan Kurniawan, Instagram Raffi Ahmad Dibanjiri Komentar Warganet
“Kalau sampai masuk ke asrama, tembak itu. Kita punya peluru karet, minimal kakinya kena dan jangan ada yang ragu lagi,” ucap Listyo, Sabtu (30/8/2025).
Tidak berhenti di situ, Kapolri bahkan menyatakan siap dicopot dari jabatannya jika perintah tersebut menimbulkan protes. Menurutnya, langkah berani lebih baik diambil daripada harus mengorbankan nyawa anggotanya.
“Jangan ragu, saya siap dicopot dari jabatan kalau ada yang protes. Daripada anak buah saya dikorbankan, lebih baik kita ambil sikap tegas,” tambahnya.
Pernyataan tegas itu pun langsung disambut tepuk tangan peserta konferensi. Tak butuh waktu lama, frasa tersebut memicu reaksi luas di jagat maya.
Langkah Kapolri ternyata bukan keputusan sepihak. Ia menyebut aturan itu selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan evaluasi bersama Panglima TNI dan sejumlah menteri. Presiden meminta TNI dan Polri bertindak tegas terhadap pelaku anarkis sesuai hukum yang berlaku.