“Dengan tim siber, penyelidikan akan lebih mudah, terutama dalam mendapatkan petunjuk dari komunikasi elektronik peserta aksi dan pihak terkait,” ujarnya.
Menurut Musa, penyelidikan harus objektif dan profesional. Ia menekankan pentingnya memeriksa semua pihak, termasuk Junaedi Ibnu Jarta dari Fraksi PDI-P.
“Demo 23 September itu salah alamat, dan diduga ada oknum berkepentingan,” tegasnya.
Politisi PPP itu juga menyebut konflik internal di PDI-P Lebak sebagai latar belakang demonstrasi.
“Sudah bukan rahasia ada gerakan tertentu sebelum surat dukungan fraksi keluar. Demo yang berujung aksi anarkis ini diduga kuat sebagai demo bayaran,” tutupnya.
BACA JUGA:Â Reaksi Publik Terhadap Penolakan Juwita sebagai Ketua DPRD Lebak Berujung Tragedi
Musa optimistis, dengan bantuan unit siber, kasus ini bisa diusut tuntas dan pelaku di balik aksi tersebut segera terungkap.