Teknologi Rahasia
BASF mengklaim telah mengembangkan teknologi produksi material katoda berkinerja tinggi dengan biaya besar.
Material katoda ini merupakan komponen penting dalam baterai lithium.
Namun, teknologi tersebut diduga dibagikan oleh Duracell ke pihak ketiga tanpa izin. Identitas pihak ketiga ini belum diketahui.
Akibatnya, BASF kehilangan peran sebagai pengembang dan pemasok utama. Perusahaan pun merasa sangat dirugikan secara finansial.
Sampai saat ini, juru bicara Berkshire Hathaway, Marc Hamburg, belum memberikan komentar atas gugatan tersebut.
Di tengah kasus ini, BASF sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran di sektor baterai.
Perusahaan kini memproduksi material baterai dari logam daur ulang di pabrik Michigan, AS. Langkah ini diambil untuk menekan emisi karbon.
CEO BASF, Markus Kamieth, memisahkan divisi baterai menjadi unit bisnis tersendiri. Ia juga sedang menjajaki kerja sama baru di sektor ini.
Untuk efisiensi, BASF menutup beberapa unit kecil di pabrik utama mereka di Ludwigshafen, Jerman.
BACA JUGA:Â Tarif Resiprokal AS Ancam Industri Apparel dan Alas Kaki, Pemerintah Gercep Lakukan Ini
Targetnya adalah memangkas biaya operasional sebesar €2,1 miliar atau sekitar Rp40 triliun hingga akhir 2026.






