Dua Periode
Resmi dilantik sebagai Direktur Utama Pertamina pada 30 Agustus 2018, Nicke berhasil memimpin perusahaan energi plat merah itu hingga dua periode. Di bawah kepemimpinannya, Pertamina menjalankan berbagai proyek strategis nasional, termasuk pengembangan kilang minyak dan energi baru terbarukan.
Prestasi Nicke diakui di tingkat internasional. Majalah Fortune menobatkannya sebagai salah satu dari “Most Powerful Women International 2020”, menempati posisi ke-16 dari 50 tokoh perempuan dunia. Ia juga menerima penghargaan “Women’s Work of Female Grace” dari Indonesia Asia Institute pada 2013.
Meski dikenal berprestasi, nama Nicke kini kembali mencuat karena pemeriksaan oleh Kejagung. Pemeriksaan itu menjadi bagian dari upaya penegakan hukum atas dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di tubuh Pertamina.
BACA JUGA: Lewat Pameran KIP 2025, Pertamina Siap Pamerkan Inovasi Layanan Digital
Kejagung belum mengumumkan hasil pemeriksaan terbaru terhadap Nicke. Namun, publik kini menunggu kelanjutan proses hukum tersebut, mengingat perannya yang besar dalam memimpin Pertamina selama enam tahun terakhir.






