
“Tadi Bu Eniya ajak muter sebentar, tapi langsung ngebut. Saya sampai pegangan. Ternyata Bu Eniya ini pembalap juga,” canda Arifatul sembari tertawa.
Arifatul juga mengapresiasi perjuangan panjang Eniya dalam mengembangkan teknologi ini.
“Perjuangannya sampai 20 tahun. Ini membuktikan bahwa karya perempuan sangat berarti dalam menjaga lingkungan,” tuturnya.
BACA JUGA: GHES 2025 Buka Mata Robertus Tentang Masa Depan Energi
Terakhir, Arifatul mengajak para perempuan untuk lebih peduli terhadap penggunaan energi di rumah tangga.
“Kalau ninggalin rumah, semua alat harus dimatikan. Pilih alat elektronik hemat energi dan ramah lingkungan. Yang penting, ramah untuk anak dan perempuan,” pungkasnya.