Selain itu, Huawei juga memperkenalkan Huawei SmartDesign, fitur baru yang memungkinkan desain 3D untuk meningkatkan output dan efisiensi operasional.
Jin Song menambahkan bahwa pendekatan strategis Huawei melibatkan integrasi empat teknologi utama, yaitu teknologi digital (Bit), elektronik daya (Watt), manajemen termal (Heat), dan manajemen sistem penyimpanan energi (Battery). Keempat teknologi ini dikenal sebagai teknologi “4T” yang dapat memperkuat upaya transformasi energi.
Dengan fokus pada kolaborasi dengan mitra strategis, Huawei bertujuan untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.
“Kami senang dapat menjadi bagian dari lompatan besar dalam perjalanan energi terbarukan di Indonesia,” pungkasnya.
Oleh karena itu, komitmen bersama semua pemangku kepentingan sangat penting dalam mencapai tujuan ini.
Data dari International Energy Agency (IEA) menunjukkan peningkatan signifikan dalam penggunaan tenaga surya di Indonesia.
BACA JUGA:Â 5 Tokoh Energi Sandang Tanda Kehormatan Listrik Indonesia
Dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan, teknologi tenaga surya diharapkan dapat menjadi sumber listrik utama pada tahun 2050. Huawei juga berharap kontribusinya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.