Efektivitas KUR 2025 Jadi Fondasi Arah Pembiayaan Baru pada 2026

RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Pemerintah mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025 telah menembus Rp240,09 triliun atau 83,77% dari target nasional. Hal itu, sekaligus menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan pembiayaan yang lebih agresif pada 2026.

Kinerja solid itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM. Menurutnya, hingga 31 Oktober 2025, KUR telah mengalir kepada 4,07 juta pelaku UMKM dengan tingkat kredit bermasalah (NPL) yang tetap rendah pada level 2,18%. Target debitur baru nyaris mencapai 100%, sedangkan jumlah debitur yang naik kelas mencapai 1,17 juta.

BACA JUGA: Langkah Korporasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Justru Untungkan Negara

“Ini membuktikan KUR tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tapi mendorong usaha produktif untuk tumbuh dan naik kelas,” kata Airlangga, Rabu (26/11/2025).

Penyaluran KUR ke sektor produksi juga mencatat kinerja impresif dengan porsi 60,7%, lebih tinggi dari target 60%. Pemerintah menilai capaian ini penting dalam memperkuat rantai pasok domestik dan menciptakan lapangan kerja. Total serapan tenaga kerja dari KUR tahun ini diperkirakan mencapai 20 juta orang, dengan rata-rata satu debitur menyerap empat tenaga kerja.

Berangkat dari tren positif tersebut, Pemerintah menetapkan arah kebijakan KUR 2026 dengan target penyaluran sebesar Rp295 triliun. Porsi pembiayaan ke sektor produksi ditingkatkan menjadi minimal 65%. Pemerintah juga menetapkan suku bunga flat 6% untuk semua pelaku usaha produktif serta menghapus batasan frekuensi akses KUR, sehingga pelaku UMKM dapat mengakses pembiayaan lebih fleksibel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *