“Makanya saya concern dan ingin membantu mereka, dunia usaha, semaksimal mungkin untuk tumbuh lagi. Sesuai dengan permintaan, kenaikan permintaan karena kita ubah kebijakan di sini maupun di bank sentral,” jelasnya.
Purbaya optimistis, sinkronisasi kebijakan tersebut akan menjadi titik balik pemulihan ekonomi nasional pada tahun depan. Ia meyakini kondisi ekonomi ke depan akan lebih baik dibandingkan tahun ini.
“Saya yakin tahun depan akan lebih bagus dari sekarang karena kita lebih sinkron dengan bank sentral juga kebijakannya ke depan,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan, Kementerian Keuangan berkomitmen memberikan dukungan melalui dua jalur utama, yakni stimulus permintaan dengan mendorong konsumsi masyarakat agar pasar kembali bergairah, serta penyediaan akses permodalan dengan mempermudah pelaku usaha memperoleh modal kerja untuk menjaga operasional dan ekspansi bisnis.
BACA JUGA: UMK Banten 2026 Resmi Naik, Tertinggi Kota Cilegon Hingga Capai Segini
Sementara itu, data portal Satu Data Kemnaker mencatat Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah PHK tertinggi sepanjang 11 bulan pertama 2025, mencapai 17.234 orang atau sekitar 21,73 persen dari total PHK nasional. Posisi berikutnya ditempati Jawa Tengah dengan 14.005 orang, disusul Banten sebanyak 9.216 orang, DKI Jakarta 5.710 orang, dan Jawa Timur 4.886 pekerja.






